Skandal tewasnya David Hartanto Widjaya (22 tahun), seorang peserta Olimpiade Matematika Internasional (IMO) di Mexico adalah salah satu kasus yang tidak sengaja memunculkan fakta bahwa di dunia pendidikan internasional tindakan diskriminasi dan vandalisme Haki peserta didik masih dapat dijumpai. David saat terbunuh adalah Mahasiswa tingkat akhir jurusan Electrical & Electronic Engineering di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Nama David berada di urutan tiga matriks Final Year Project No A3026-081, berjudul "Multiview acquisition from Multi-camera configuration for person adaptive 3D Display". Penelitian ini sangat bernilai tinggi dari sisi iptek dan ekonomisnya.
Rumor awal yang beredar mengenai kematian David Hartono sangat mengguncangkan, tidak saja bagi keluarganya namun juga bagi kita bangsa Indonesia. Di bidang pendidikan tidak ada yang lebih memalukan dan menyakiti perasaan keluarga dan bangsa ini, apabila didapati mahasiswanya melakukan kejahatan , bahkan pembunuhan di negeri orang lain tempat menimba ilmu. Pada awalnya Saya sendiri sempat shock mendengar berita itu. Mengingat siswa-siswi peserta olimpiade di indonesia sudah mengikuti serangkaian seleksi yang sangat ketat, tentu saja aspek psikisnya diperhatikan.
Seiring berjalannya waktu, tabir kebohongan itu semakin terkuak. Bau busuk, ditutupi seperti apapun akan tercium juga. Berikut adalah fakta-fakta yang ditemukan seputar kasus kematian David (dari millist tetangga):
Kejanggalan- kejanggalan yang ada:
1. Munculnya berita bahwa David menyerang Profesor Chan Kap Luk, lalu bunuh diri, padahal tidak ada bekas sayatan di pergelangan tangan seperti yang diberitakan, lalu darimana muncul berita tersebut? Untuk apa dimunculkan berita palsu bahwa David menyayat pergelangan tangannya?
2. Saat keluarga tiba disana senin malam setelah kejadian, keluarga ingin langsung melihat jenazah David, namun dihalangi oleh pihak2 tertentu, dengan alasan sudah peraturan, tentu saja keluarga harus menurut, apalagi saat itu keluarga masih syok. Lalu saat diizinkan melihat kondisi jenazah keesokan harinya, keluarga hanya diizinkan untuk melihat jenazah bagian leher ke atas, sedangkan bagian tubuh yang lain telah ditutupi plastik. Keluarga Hartanto juga telah mengonfirmasikan ke pihak polisi Singapura, tidak ada luka di bagian pergelangan tangan. Saat itu keluarga Hartanto juga melihat di bagian leher depan (daerah leher di bawah bahu) terdapat banyak plesteran luka.
Pertanyaannya. Untuk apa keluarga Hartanto menunggu 1 hari untuk melihat jenazah keluarga kandung mereka sendiri? Mengapa jenazah harus ditutupi oleh plastik? Apakah benar ada peraturan seperti itu? Atau hanya karangan pihak2 tertentu saja untuk menutupi kenyataan? Darimana asal luka di leher? Mengapa jenazah David terlihat berdarah cukup parah di bagian bokong?
3. Saat keluarga tiba di TKP senin malam, karena tidak diizinkan untuk melihat jenazah, keluarga datang ke NTU untuk melihat TKP, namun saat sampai, polisi tidak menemukan satupun bekas darah ataupun police line. Hebat bukan? Hanya dalam waktu sekitar 7 jam sejak waktu kejadian, TKP telah bersih total, adakah alasan untuk buru2 membersihkan TKP?
4. Lalu keluarga datang melihat kamar David, dan apa yang ditemukan? Ternyata semua peralatan komputer yang ada di kamar itu semua MENYALA. Apakah seorang yang mau bunuh diri akan menyalakan semua peralatan komputernya? Bahkan menurut kesaksian seorang teman, account MSN David masih menyala. Apakah hal ini terlihat seperti David mau mengakhiri hidupnya? Bahkan dia masih bermain game online sampai jam 2 pagi di hari kejadian bersama teman yang tadi menjenguk keluarga David.
5. Pada ruangan profesor tertinggal tas David yang biasa dia bawa, dan tebak apa yang dia bawa dalam tasnya? Sebuah handuk dan botol air mineral 1,5 L. (Semua yang mengenal Ming2 pasti tahu, di kelas, sejak SD, Ming2 selalu membawa handuk, bahkan kadang dikalungkan di leher saat berada di kelas, dia juga selalu membawa air minum yang banyak karena mamanya selalu berpesan untuk banyak mengonsumsi air). Apakah seorang yang mau membunuh, lalu bunuh diri, akan membawa barang seperti itu? Akan jauh lebih mudah untuk membawa sebilah pisau yang besar (lebih besar dari pisau berukuran 10cm yang muncul di TKP, yang entah milik siapa).
6. Keluarga dihalang-halangi saat hendak bertemu dengan Profesor Chan Kap Luk, dengan alasan, saat itu dia sedang di ICU, dan kenyataannya? Hari rabu sang Profesor telah keluar dari rumah sakit. Apakah ada catatan seorang yang menderita luka tusukan parah yang harus masuk ICU, dapat keluar dari rumah sakit dalam tidak sampai 2 hari? Benarkan sang Profesor terluka? Atau hanya membaca koran sambil bersantai di ICU?
7. Saat keluarga ingin bertemu dengan “saksi mata” yang melihat David melompat dari lantai 4, pihak NTU menghalangi dengan alasan hal itu harus dirahasiakan. Oke, kalau begitu, darimana kita tahu kalau benar2 ada orang yang melihat kalau David benar2 melompat, bukannya terjatuh ataupun dijatuhkan orang?
8. Data tentang David dan FYP (Final Year Project) nya telah dihapus dari database NTU. Hanya dalam 2 hari, NTU langsung menghapus data topik FYP yang sedang David kerjakan, adakah alasan khusus dibalik keterburu-buruan pihak NTU untuk menghapus data tersebut? Tidakkah ada rasa ingin mengenang salah satu mahasiswa berprestasinya, alih-alih langsung menghapus data, seakan David tidak pernah kuliah di sana?
9. Polisi Singapura menahan Laptop milik David dan akan dikembalikan setelah penyelidikan selesai. Untuk apa?
10. Pisau yang ada di TKP, dilaporkan berasal dari hall 4, itu hasil investigasi? Atau hanya karangan? Seorang teman di NTU berkata bahwa biasanya seorang dosen memiliki pisau kecil di ruangannya yang biasa digunakan untuk memotong buah. Jadi? Itu pisau milik David Hartanto atau Chan Kap Luk?
11. Waktu kejadian adalah sekitar jam 10.45 waktu Singapura hari Senin, apakah tidak terdengar aneh jika hanya sedikit sekali mahasiswa yang ada dan menyaksikan kejadian? Adakah tekanan dari pihak NTU untuk tutup mulut?
12. Senjata yang ditemukan -pisau buah 10cm- ditemukan tanpa gagang, dimanakah gagangnya? Mengapa tidak dilakukan analisa sidik jari? Jelas tidak mungkin menusuk seseorang tanpa menggunakan gagang pisau, jadi entah siapapun yang menusuk siapa, pasti ada gagangnya, namun pemberitaannya belum jelas.
13. Hasil otopsi membuktikan bahwa ditemukan 36 luka, 14 di antaranya luka karena pisau, umumnya di bagian tangan, sisanya luka memar termasuk di bagian leher dan luka dalam.
Pemberitaan miring yang disebutkan media pun tidak berdasar, dan hanya mengikuti spekulasi yang dikarang pihak NTU, berikut klarifikasinya:
1. David berniat membunuh Profesornya lalu bunuh diri meloncat. Di dalam ruangan tersebut hanya ada David dan Profesor, David telah tiada, dan kesaksian yang bisa didengarkan hanyalah dari Profesor, darimana kita tahu kalau kesaksian tersebut benar? Tanpa bukti2 yang cukup, kesaksian Profesor tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menyalahkan David.
2. David dikatakan stress karena beasiswanya dicabut, bahkan dia salah sasaran, yaitu mengamuk ke dosen pembimbingnya. Tidakkah hal itu terdengar sangat aneh? David sangat tahu dengan jelas bahwa beasiswanya diberhentikan karena prestasinya menurun, bukan salah Profesor itu. Pihak keluarga telah diberi tahu sejak hari pertama diberitahukan bahwa beasiswanya diberhentikan, dan pihak keluarga menerima, dan mampu untuk membayarnya, David juga bersikap biasa2 saja tentang pemberhentian beasiswanya. Bagi yang mengenal dia, tentu tahu bahwa dia orang yang sangat cuek, hal ini juga dapat dilihat dari post edwin.
3. Dikatakan pula, bahwa David depresi karena tidak mampu menyelesaikan FYPnya. Seorang rekan David di sana menyatakan bahwa FYP David hampir selesai. Dia tidak pulang ke Indonesia pada akhir semester lalu, karena ingin berkonsentrasi menyelesaikan FYPnya. Bagi yang mengenal David, apalagi kami teman sekolahnya, tentu tahu, David sejak dulu memang ketagihan game, tapi 1 hal, dia selalu mengerjakan tugas dan PRnya dengan baik, tanpa bantuan orang lain apalagi menyalin hasil pekerjaan orang lain. Jadi, jika dikatakan dia menyerang dosen pembimbingnya karena FYPnya tidak selesai, hal itu benar2 tidak masuk akal.
4. David diberitakan pula menghilang dari pergaulan selama kurang lebih 1 minggu sebelum kejadian, namun keluarga David tahu yang sebenarnya, David sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan FYPnya, jadi pernyataan bahwa David menghilang dari pergaulan karena sedang depresi dan ingin membunuh itu sangat tidak valid, karena saat itu dia banyak chatting dengan kakaknya, bahkan bermain game online bersama temannya di Indonesia. Terlihat seperti orang depresi yang mau membunuh dosennya? Tidak sama sekali!
Saat ini fakta-fakta yang muncul setelah menyingkirkan pemberitaan media adalah:
- David meninggal jatuh dari lantai 4, tanpa luka sayatan di pergelangan tangan, dan dengan luka di bagian leher, serta bagian bokong berlumuran darah.
- Sang Profesor keluar dari rumah sakit dalam 2 hari.
- Pisau tidak jelas berasal darimana, dan ditemukan tanpa gagang.
- Pihak universitas menutup-nutupi kejadian ini.
Spekulasi dan kemungkinan- kemungkinan:
Apakah benar David menyerang profesor saat dia sedang membungkuk menghadap ke layar komputer? Jika itu benar, maka tidak mungkin saat ini profesor tersebut telah pulang ke rumahnya dengan keadaan sehat Wal afiat.
Apakah sang profesor tersebut yang justru menyerang David?
Hal ini sangat mungkin, karena bukti dan fakta yang ada mengarah ke kesimpulan tersebut. Lalu apa motifnya? Sampai saat ini, hanya Tuhan dan Profesor Chan Kap Luk yang tahu.
Namun saat ini santer beredar kabar bahwa sang Profesor ingin merebut FYP milik David. Hal ini didukung oleh kesaksian teman David yang mengatakan FYP David hampir selesai. Apakah mungkin seorang dosen dan Profesor dari universitas terkemuka di negara maju mau merebut FYP milik mahasiswanya sendiri? Kenyataannya, hal itu sangat mungkin terjadi.
Seorang yang mendengar kabar tentang kematian David bercerita pada seorang teman-sebut saja A, bahwa seorang profesor di NTU, di jurusan yang berbeda, memberikan nilai D pada FYP si A, lalu si profesor menawarkan untuk membuat FYP baru, dan dia akan beri nilai B, dengan syarat FYP yang sebelumnya akan jadi hak milik si Profesor. Apakah terdengar aneh? Ya, si profesor ingin merebut hak atas FYP milik si A dengan iming2 nilai.
Jadi hal ini sebenarnya bukan hal yang baru di NTU, hanya saja kali ini ujungnya berakhir tragis bagi David karena dia tidak mau menyerahkan hak atas FYPnya. Sekali lagi, ini spekulasi, namun jauh lebih logis daripada pemberitaan media dan NTU.
- Tulisan dari Millist lain:
Kejanggalan Pemberitaan Seputar Tewasnya David
Singapura - Seorang teman dekat David Hartanto membeberkan bahwa tak ada luka apapun di pergelangan tangan mahasiswa Indonesia yang menikam profesor di Singapura. Padahal pemberitaan media Singapura menyebutkan David mengiris pergelangan tangannya usai menikam Profesor Chan Kap Luk di kampus Nanyang Technological University (NTU).
Dalam kolom komentar di harian Straits Times, Rabu (4/3/2009), Edwin Lesmana yang mengaku teman dekat David, menyebutkan bahwa Dekan Mahasiswa NTU Lok Tat Seng mengumpulkan semua mahasiswa Indonesia di International Student Center pada malam setelah insiden Senin, 2 Maret lalu.
"Saya salah satu teman dekat David Hartanto dan saya di sini untuk memberikan beberapa fakta, asumsi, dan kemungkinan tentang kasus ini.
Fakta:
1. Lok Tat Seng, Ketua Mahasiswa (mungkin semacam BEM) NTU mengumpulkan semua mahasiswa Indonesia di International Student Center pada sore setelah insiden, dan dia hanya berkata bahwa ada saksi di tempat kejadian yang melihat tubuh David terbaring di atas tanah, meninggal. Lok Tat Seng tidak berkata bahwa saksi melihat David melompat dari balkon, dan
hanya itu -menurut dia- yang saksi lihat.
2. Satu-satunya pernyataan resmi dari pihak kepolisian adalah: David ditemukan meninggal pada TKP, mereka tidak menyebutkan bahwa dia melakukan bunuh diri.
Linknya: http://www.straitstimes.com/STI/STIM...20at%20NTU.pdf
Mereka juga hanya menyebutkan 'Profesor dipercaya telah ditusuk' Polisi tidak menyebutkan bahwa 'Profesor telah ditusuk' Darimana asumsi ini datang? Mengapa mereka tidak mengatakannya?
3. Saya dan beberapa teman bangsa Indonesia berkumpul malam ini, 3 Maret 2009, jam 8 malam di International Student Center dan berbincang dengan orangtua David, Mereka telah melihat tubuhnya. di sana TIDAK ADA LUKA atau tanda apapun pada pergelangan tangannya, dan polisi juga telah mengonfirmasikannya.
Saya berasumsi bahwa orangtuanya tidak berbohong, dan berarti semua pemberitaan yang menyebutkan 'David menyayat pergelangan tangannya' adalah PALSU.
4. Luka yang ditemukan pada tubuh David, menurut orangtuanya, adalah pada kepalanya (Diduga pada saat jatuh), dan luka sayatan pada lehernya. Luka pada lehernya ini sangat mencurigakan menurut saya. Darimana dia menerima luka tersebut? Lagi, menurut orangtuanya, polisi menduga luka itu terjadi saat bagian bawah kepalanya jatuh ke tanah. Jika begitu, seharusnya dagunya rusak, dan itu tidak.
Pertanyaan saya adalah: DARIMANA LUKA SAYAT PADA LEHERNYA BERASAL?
Asumsi/Dugaan:
1. David menusuk profesor. Darimana anda tahu? TKP adalah ruangan tertutup, hanya David dan profesor itu. Tidak ada yang melihat apa yang terjadi. Saksi mata hanya melihat David lari keluar dari ruangan itu.
2. David bunuh diri. Bagaimana mungkin seseorang yang melakukan bunuh diri menjatuhkan dirinya ke atap kaca, dibanding menjatuhkan dirinya langsung ke tanah.
3. David menyayat pergelangan tangannya. Saya tidak tahu darimana berita ini berasal.
4. Motivasi David.
4.1 Dia kecewa karena prof tidak memberinya nilai yang memuaskan
Nilai belum dikeluarkan, dan bahkan dia belum menerima rapornya. Juga adalah peraturan NTU untuk tidak menginformasikan mahasiswa tentang nilainya sebelum saat pengumuman nilai.
4.2. Dia memiliki masalah mental
Tidak ada catatan di Pusat Konseling Mahasiswa tentang kehadirannya. Untuk murid yang brilian sepertinya, saya tidak percaya dia tidak datang konseling jika dia punya masalah. Juga, dia masih membawa tas dengan barang-barang yang biasa digunakan pada hari insiden, seperti botol minum, handuk, dll. Jika dia berencana membunuh seseorang, mengapa dia harus membawa barang-barang seperti itu, akan lebih mudah untuk hanya membawa satu buah pisau dan menusuk prof di TKP.
4.3. Dia kecewa karena beasiswanya telah dicabut.
Saya kenal David sejak menjadi teman 1 kamarnya 2 tahun berturut-turut sejak kamp pelatihan Olimipiade Matematika. Dia hampir tidak terpilih untuk IMO (International Mathematics Olympic), hanya memperoleh urutan 14 dari 15 orang yang terpilih. Dia masih bercanda dan tertawa pada saya saat itu. Dia juga tidak memperoleh apapun dari IMO dan masih baik2 saja, tidak terlihat tertekan atau apapun, dan menurut orangtuanya, dia berkata "Setidaknya, saya telah mewakili Indonesia pada IMO'. Dia juga masih bermain game Hammerfall di Facebook pada jam 2 pagi pada hari insiden. Teman saya melihat account Facebook-nya online. Bagaimana mungkin seorang pembunuh bermain game pada malam sebelum insiden? Jika saya menjadi dia, saya akan serius mempersiapkan esok hari.
Kemungkinan-kemungkinan:
1. Profesor menyerang David. Saya menyimpulkan hal ini karena beberapa poin penting.
Menurut banyak laporan, pakaian David basah oleh darah. Jika darah itu hasil menyayat pergelangan tangannya, seharusnya tidak membasahi pakaiannya karena pergelangan tangan jauh dari tubuh. Jika dari luka leher, hal itu lebih mudah terjadi.
2. David mencoba lari dari Profesor. Setelah menyadari bahwa dia diserang, dia mempertahankan diri dan lari dari ruangan itu, dengan luka di lehernya.
3. David jatuh karena hilang kesadaran. Dia menjadi panik dan mungkin kehilangan kesadaran karena pendarahan parah, sehingga terjatuh ke atap kaca untuk lari dari Profesor.
Saya bertanggung jawab atas apa yang saya tulis di sini, hubungi saya di kaminari.no.me@gmail.com jika anda perlu klarifikasi
http://manusialempung.blogspot.com/2009/03/kenyataan-dibalik-insiden-david.html
Ini diperkuat:
Paman david:
Coba Pakai Logika Terbalik, David yang ingin dibunuh!!:
Jakarta - Walau sudah menjadi abu, cerita David bukan berarti usai. Keluarga menemui kejanggalan, dan justru berpikir justru David lah yang hendak ditusuk Sang Dosen.
"Saya pikir David tidak bunuh diri karena logikanya bisa saja logikanya terbalik, dia yang ingin ditusuk lalu membalikkan pisau itu," kata paman David, Kusuma Wijaya (55), saat ditemui detikcom di kediamannya, Kompleks Pertama Permai I, Penjaringan, Penjagalan, Jakarta Utara, Kamis (4/3/2009).
Bercak darah yang terlihat di ruangan Sang Dosen, menurut Kusuma, adalah milik David.
Darah itu terpercik dari David ketika menangkap pisau yang dihujamkan Sang Dosen kepadanya.
"Kan tangannya megang pisau jadi berdarah. Jadi lihat saja dalam rekaman di internet.
Bercak darah di meja itu, bercak darahnya David," terang Kusuma.
Tidak ada yang tahu kejadian selanjutnya setelah itu. Pada akhirnya jenazah David ditemukan terjatuh dari lantai 4 kampus Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Keganjilan lain, lanjut Kusuma, adalah 3 meja yang ada di ruangan Sang Dosen. Menurutnya, seharusnya ada orang lain di situ saat persitiwa mengenaskan itu terjadi.
"Tidak mungkin profesor itu sendiri di situ. Berarti ada orang di situ seharusnya," ujarnya.
Kusuma lalu menegaskan kalau kabar yang menyebutkan David melakukan upaya pembunuhan tergolong aneh. Menurut Kusuma, sosok keponakannya itu bukanlah orang yang punya pikiran sempit.
"David itu kan cerdas, masak pikirannya sempit untuk bunuh orang. Jadi tidak masuk akal. Saya kira seprti itu," pungkasnya.
Keluarga David Dipersulit Temui Prof Chan:
Jakarta - Saat tiba di Singapura, pihak keluarga tidak hanya ingin melihat jenazah David Hartanto. Mereka juga berniat menjenguk korban yang diduga ditikam David, Prof Chan. Namun sayang hal tersebut tidak berhasil.
"Enggak mas kita di persulit, sampai detik-detik ini kita belum ketemu," kata Ayah David, Hartanto Widjaja saat dihubungi detikcom, Rabu (4/3/2009).
Hartanto menambahkan, pihak keluarga hanya ingin melihat kondisi Prof Chan pasca insiden berdarah tersebut. Ia mengeluhkan, niat baiknya dihalang-halangi oleh pihak Singapura.
"Alasannya macam-macam, operasilah, butuh tenang lah," tambahnya.